Benua Asia memiliki keragaman budaya, tradisi, dan adat istiadat yang luar biasa. Salah satu bagian penting dari budaya ini adalah pakaian adat, yang tak hanya mencerminkan identitas suatu negara, tetapi juga melestarikan sejarah dan makna yang sudah ada selama berabad-abad. Beberapa pakaian adat bahkan telah berevolusi menjadi versi kekinian yang tetap menjaga keasliannya. Berikut adalah 7 pakaian tradisional dari berbagai negara di Asia:
1. Batik – Indonesia
Indonesia dikenal dengan berbagai pakaian adat yang kaya akan budaya. Salah satu yang paling terkenal adalah Batik. Batik tidak hanya merujuk pada pakaian, tetapi juga merupakan teknik seni tekstil Indonesia yang menggunakan lilin untuk menahan pewarna pada kain. Batik berasal dari Jawa dan kini telah mendunia, diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
2. Ao Dai – Vietnam
Ao Dai adalah pakaian tradisional Vietnam, yang digunakan baik oleh pria maupun wanita, meskipun lebih sering dipakai oleh wanita. Pakaian ini terdiri dari gaun panjang hingga pergelangan kaki dengan lengan panjang, yang memiliki celah di kedua sisi hingga pinggul. Di bawahnya, biasanya dipadukan dengan celana panjang. Untuk pria, Ao Dai lebih longgar, sementara untuk wanita, gaun ini ketat dan menonjolkan lekuk tubuh.
3. Hanbok – Korea Selatan
Hanbok adalah pakaian tradisional Korea Selatan, yang awalnya dikenakan oleh kalangan kerajaan dan bangsawan. Hanbok terdiri dari pakaian longgar dengan warna-warna cerah dan simbolis. Pakaian ini kini lebih sering dikenakan pada acara-acara khusus, dan dengan popularitas budaya K-pop, semakin banyak orang yang tertarik mengenakan hanbok dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kimono – Jepang
Kimono adalah salah satu pakaian tradisional yang paling terkenal dari Jepang. Kimono datang dalam berbagai gaya dan dipakai oleh pria maupun wanita. Pakaian ini berupa gaun panjang berbentuk T yang diikat dengan obi, atau ikat pinggang lebar. Warna dan desain kimono memiliki makna simbolis, mewakili musim, status perkawinan, usia, atau kelas sosial pemakainya.
5. Sari & Dupatta – Bangladesh
Sari adalah pakaian tradisional wanita di Bangladesh, yang juga populer di banyak negara Asia Selatan lainnya. Sari terdiri dari kain panjang (antara 15 hingga 30 kaki) yang dililitkan di pinggang dan disampirkan di bahu dengan cara yang khusus. Dupatta, sejenis selendang panjang, sering dipakai sebagai pelengkap untuk menutupi kepala atau tubuh bagian atas.
6. Baro’t Saya – Filipina
Baro’t Saya adalah pakaian tradisional wanita Filipina yang terdiri dari empat bagian utama: blus, rok panjang, saputangan di atas bahu, dan kain persegi pendek yang dikenakan di atas rok. Versi laki-lakinya disebut Barong Tagalog. Pakaian ini menggabungkan elemen desain Filipina pra-kolonial dan gaya kolonial Spanyol. Sekarang, Baro’t Saya dikenakan pada acara formal atau sebagai seragam kantor. Gaun modern yang disebut Maria Clara atau Filipiniana adalah versi mewah dari pakaian ini, dikenakan oleh kalangan atas.
7. Chut Thai – Thailand
Chut Thai adalah pakaian tradisional Thailand yang memiliki berbagai variasi, tergantung pada jenis, pola, aksesori, dan kesempatan penggunaannya. Salah satu versi yang lebih kasual adalah Ruean Ton, yang terdiri dari rok panjang berbentuk tabung, atau Sinh, yang juga dikenakan di Laos, serta blus lengan panjang tanpa kerah. Chakkri, adalah pakaian formal yang lebih elegan, menggunakan teknik menenun yang disebut “yok”. Pakaian ini sering dihiasi dengan benang berwarna emas atau perak, menjadikannya lebih mahal dan bergaya.
Pakaian adat dari negara-negara Asia ini tidak hanya indah tetapi juga sarat akan makna dan nilai-nilai budaya yang mendalam.